Rabu, 04 Desember 2013
Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Pemahaman Tentang Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunagrahita di SLB Negeri 2 Pemalang
Undergraduate Theses from jtptiain / 2013-04-24 15:01:58
Oleh : Agustina Framia Alriyana NIM : 073111093, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Dibuat : 2011-12-22, dengan 1 file
Oleh : Agustina Framia Alriyana NIM : 073111093, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Dibuat : 2011-12-22, dengan 1 file
Keyword : Orang Tua, Pemahaman, Pendidikan Agama Islam, Anak Tunagrahita, SLB Negeri 2, Pemalang
Pendidikan Agama Islam yang diberikan pada anak tunagrahita berbeda dengan anak yang normal pada umumnya. Perbedaan ini bukan pada materi pokoknya melainkan pada segi luasnya dan pengembangan materi pendidikan agama yang disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Para penyandang tunagrahita tidaklah mudah untuk dididik tentang ajaran Islam, karena keterbatasannya dalam menangkap pelajaran agama serta tingkah laku yang berbeda dari anak normal. Peran dari orang tua sangat membantu anak dalam peningkatan belajar di rumah maupun di sekolah, juga bermanfaat bagi perkembangan psikologis anak. Peran orang tua dapat berwujud memberi bimbingan, motivasi, teladan yang baik, serta memberikan fasilitas belajar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami subjek penelitian pada suatu konteks khusus. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Selanjutnya pengolahan data menggunakan tiga langkah utama dalam penelitian, yaitu: reduksi data, sajian data (display data), verifikasi data (menyimpulkan data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran PAI pada anak tunagrahita di SLB Negeri 2 Pemalang sudah cukup baik dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku yaitu KTSP yang disesuaikan dengan kondisi siswa dalam hal ini adalah anak tunagrahita. Dimana proses pembelajaran mengedepankan pada kemampuan anak, yang pada dasarnya memiliki keterbatasan intelegensi. Metode pembelajaran yang sering digunakan diantaranya adalah metode drill, metode demonstrasi, metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode karyawisata. (2) Peran orang tua dalam meningkatkan pemahaman tentang PAI pada anak tunagrahita di SLB Negeri 2 Pemalang dapat diklasifikasikan sebagai: peran orang tua sebagai pembimbing yang menuntun anak dengan jalan memberikan dukungan dan arahan yang sesuai dengan ajaran agama Islam, orang tua sebagai contoh atau teladan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan panutan atau idola bagi anaknya, peran orang tua sebagai motivator dengan cara merangsang dan memberikan semangat dalam belajarnya, dan peran orang tua sebagai fasilitator yaitu dengan mencukupi kebutuhan belajar anak. (3) Faktor penghambat pembelajaran PAI terletak pada keterbatasan kemampuan intelegensi pada anak. Dan faktor pendukungnya terletak pada semangat belajar anak dan peran serta guru dan orang tua.
Deskripsi Alternatif :
Pendidikan Agama Islam yang diberikan pada anak tunagrahita berbeda dengan anak yang normal pada umumnya. Perbedaan ini bukan pada materi pokoknya melainkan pada segi luasnya dan pengembangan materi pendidikan agama yang disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Para penyandang tunagrahita tidaklah mudah untuk dididik tentang ajaran Islam, karena keterbatasannya dalam menangkap pelajaran agama serta tingkah laku yang berbeda dari anak normal. Peran dari orang tua sangat membantu anak dalam peningkatan belajar di rumah maupun di sekolah, juga bermanfaat bagi perkembangan psikologis anak. Peran orang tua dapat berwujud memberi bimbingan, motivasi, teladan yang baik, serta memberikan fasilitas belajar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penelitian bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami subjek penelitian pada suatu konteks khusus. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Selanjutnya pengolahan data menggunakan tiga langkah utama dalam penelitian, yaitu: reduksi data, sajian data (display data), verifikasi data (menyimpulkan data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran PAI pada anak tunagrahita di SLB Negeri 2 Pemalang sudah cukup baik dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku yaitu KTSP yang disesuaikan dengan kondisi siswa dalam hal ini adalah anak tunagrahita. Dimana proses pembelajaran mengedepankan pada kemampuan anak, yang pada dasarnya memiliki keterbatasan intelegensi. Metode pembelajaran yang sering digunakan diantaranya adalah metode drill, metode demonstrasi, metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode karyawisata. (2) Peran orang tua dalam meningkatkan pemahaman tentang PAI pada anak tunagrahita di SLB Negeri 2 Pemalang dapat diklasifikasikan sebagai: peran orang tua sebagai pembimbing yang menuntun anak dengan jalan memberikan dukungan dan arahan yang sesuai dengan ajaran agama Islam, orang tua sebagai contoh atau teladan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan panutan atau idola bagi anaknya, peran orang tua sebagai motivator dengan cara merangsang dan memberikan semangat dalam belajarnya, dan peran orang tua sebagai fasilitator yaitu dengan mencukupi kebutuhan belajar anak. (3) Faktor penghambat pembelajaran PAI terletak pada keterbatasan kemampuan intelegensi pada anak. Dan faktor pendukungnya terletak pada semangat belajar anak dan peran serta guru dan orang tua.
Langganan:
Postingan (Atom)